tulisan #36 Lihat Apa yang Dikatakan, Jangan Lihat Siapa yang Mengatakan

sumber: pexels.com


Ada sangat banyak quotes atau kutipan di luar sana yang sangat menginspirasi, membangun, memotivasi, membuat kita belajar, menyadarkan, sampai menampar pemikiran hingga pendirian kita. Hanya dengan membacanya orang-orang dapat menjadi lebih fresh, semangat, merenung, bahkan  menjadi sedih.

Quotes:

Bagaimana sebuah quotes dapat mempengaruhi pemikiran hingga pendirian seseorang ?

Memang kalo dilihat sekilas kutipan-kutipan atau quotes hanyalah rangkaian dari sebuah kata-kata yang dibangun dan disusun menjadi kalimat-kalimat yang sederhana sampai yang kompleks. Tapi lebih dari itu, susunan kata-kata yang terangkai hingga menjadi kalimat tersebut memiliki makna yang besar. Dan didukung pula oleh perasaan orang-orang yang sedang membacanya, situasi yang dialaminya, kenyataan yang terjadi, dan juga apa yang sedang dipikirkannya. 

Hingga membuat sebuah quotes tersebut menjadi terkesan seperti, "wah gua banget nih quotes" atau "ini sama kayak yang lagik gua alamin" atau "bener banget ini quotes".

sumber: pexels.com
Dan untuk gua sendiri pun banyak quotes yang gua simpan bahkan sampe gua terapin dikehidupan gua. Salah satunya yaitu adalah "Lihat apa yang Dikatakan, Jangan Lihat siapa yang Mengatakan". Quotes ini gua dapet pertama kali ketika gua masih SMA, lebih tepatnya kalo gak salah pas kelas 10 atau kelas 1 SMA. Kalimat yang masih gua gunakan serta gua tanem di kepala gua tersebut, didapet dari pelatih Futsal gua. Beliau memang orang nya lumayan bijak, pintar, dan pekerja keras. Gua cukup mengagumi beliau.

Dan setelah gua denger quotes itu untuk pertama kalinya, gua langsung berkata dalem hati "bener banget tuh kata-kata".  Menurut gua, quotes itu, berkaitan dengan salah satu quotes terkenal lainnya, yaitu: "Don't Judge Book by it's Cover"

Dan bagi gua secara pribadi, arti dari quotes itu adalah: "Selalu lihat makna apa yang dikatakan orang, ntah itu baik atau buruk. Jangan remehkan dari siapa kata-kata tersebut keluar, tapi lebih baik fokus untuk dengarkan makna dari kata-katanya. Makna perkataan yang baik diingat, dan yang buruk jangan diingat apalagi diikuti. Baik perkataan tersebut keluar dari siapapun, anak kecil, orang tua, orang sukses, orang gagal, motivator, orang yang diremehkan, bahkan sampai orang yang buruk sekali pun, seperti kriminal ataupun berandal.". Kurang lebih itu penjabaran dari gua secara pribadi, mengenai quotes yang disampaikan oleh pelatih Futsal gua tersebut.

And FYI, quotes tersebut bukan berasal murni dari pelatih futsal gua. Melainkan beliau mengutip perkataan dari Ali bin Abi Talib. Tapi gua tetep berterimakasih kepada beliau, karena beliau lah yang membuat gua pertama kali tau tentang quotes tersebut.

Kenapa gua katakan untuk selalu melihat makna perkataan dari "siapapun" dan jangan meremehkannya ? Karena gak sedikit orang yang melihat atau mendengarkan perkataan seseorang berdasarkan Strata Sosial nya doang. Sangat mendengarkan dan mengikuti saran, kutipan/quotes, atau perkataan orang-orang yang memiliki gelar atau orang yang berada "di atas" meskipun mungkin apa yang dikatakan mereka kurang tepat, dan cenderung meremehkan isi atau makna perkataan orang-orang yang Strata Sosial nya "di bawah" mereka. Seperti anak kecil contohnya.

sumber: pexels.com
Tapi bukan berarti maksud gua untuk malah kagak mendengarkan atau meremehkan quotes orang-orang yang yang berada "di atas" ataupun sukses tersebut ya. Sebab mereka bisa berkata indah atau membuat quotes yang bagus, itu dikarena mereka telah mengalami dan membutktikan perkataan mereka.

Duluk sebelum gua denger dan tauk quotes tersebut, gua cenderung males mendengarkan perkataan, saran, atau quotes dari orang-orang yang gua remehkan atau orang yang kurang gua percaya. Meskipun perkataan-perkataan mereka itu make sense kalo dilihat pada masalah yang sedang dihadapi.

Contohnya aja kayak yang gua tulis tadik, dengerin perkataan atau celotehan anak kecil. Memang kalo dilihat sekilas omongan mereka itu gak berarti, kosong, atau bahkan gak masuk akal. Tapi cobalah untuk tetap mendengarkan apa yang mereka katakan kalo mereka sedang berbicara, mengatakan sesuatu, atau bahkan menyarankan sesuatu. Karena bisa aja apa yang anak kecil katakan itu sesuatu kutipan, saran, atau pemikiran yang sedang kalian cari-cari cuman tidak terpikirkan oleh otak besar kalian tersebut (yang mungkin karena otak kalian sudah terlalu lelah untuk digunakan berpikir hal-hal yang berat, dan sampe-sampe gak kepikiran hal yang sederhana seperti yang anak kecil pikirkan).

Mulai dari itu gua coba mulai untuk mendengarkan juga perkataan, saran, bahkan kutipan yang mungkin aja bisa keluaran dari mulut Anak Kecil - Anak Kecil itu hahaha

Baca juga: Belajar dari Anak Kecil

Dan contoh di atas juga berlaku untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang kurang kalian percaya atau bahkan orang-orang yang Strata Sosial nya berada "di bawah"...... ohh dan satu lagik, yaitu orang-orang yang kalian remehkan.

Jadi gak ada salahnya untuk medengarkan perkataan "siapapun" dan meminta saran kepada "siapapun". Toh kalo memang makna nya gak sesuai dengan idealisme ato pemikiran kalian, kan bisa gak kalian pakai setelah didengarkan. Apa salah nya coba untuk melihat atau mendengarkan makna perkataan doang ? Apa perkataan yang dikatakan seseorang itu bisa membuat telinga kalian sakit ? perut kalian mual ? atau bahkan membuat kepala kalian pusing ? Kagak kan.

sumber: pexels.com

Dan menurut gua alasan yang terakhir barusan itu adalah alasan yang paling bullshit untuk digunakan. Kepala kalian gak akan pusing cuman karena mendengarkan saran atau perkataan dari seseorang. Orang-orang yang merasa terganggu dengan saran atau perkataan yang diberikan dari orang lain, itu cuman karena mereka merasa harga diri mereka lebih tinggi dari orang tersebut. Iya, this is all about Pride. Sometimes pride can make u looks foolish. 

Kalian pasti sudah tauk dong ceritak tentang Malin Kundang ? Benar, si Malin terlalu bangga dengan hasil kerja keras dan usaha nya, yaitu harta-hartanya. Membuat dia terlihat bodoh karena menjadi durhaka dengan Ibunya. Dan tau cerita lain tentang kebanggan yang berakhir buruk ? Yaitu tentang Iblis yang membangkan kepada Allah. Iblis terlalu merasa bangga karena dirinya diciptakan dari Api sedangkan Manusia hanyalah dari Tanah. Sehingga dia tidak mau mendengarkan perintah dari Allah yaitu tuhannya, untuk tunduk kepada manusia. In the end, dia dijatuhkan ke dalam Api Neraka.

Jadi menurut gua, cobalah untuk mendengarkan atau melihat perkataan, saran, ataupun kutipan/quotes dari siapa pun itu yang sedang berbicara kepada kalian. Untuk mengambil apa yang dikatakan, kalian hanya perlu menjadi lebih seletif. Seperti kata pepatah, Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk.

Dan itulah tulisan gua, dari salah satu quotes yang masih gua terapkan sampai sekarang. "Lihat apa yang dikatakan, tetapi Jangan lihat siapa yang mengatakan."

.

Kayaknya segitu duluk yang bisak gua tulis hari ini :D
Kalo kalian punya pendapat sendirik ato quotes lain yang menarik, jangan lupak tulis di comment box  yaa
Dan kalo berkenan jangan lupa dishare yaa :D

Jaa Nee ~

Komentar

  1. Di tunggu tulisan selanjutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap gan 😂
      Dibacak tulisan lainnya gan kalo berkenan, dan share jika boleh hehe

      Hapus
    2. Sudah.
      Sekali2 dong tentang love story .

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

tulisan #12 Begadang dan Kekurangan Tidur

Tulisan #20 Hal-hal ketika Ujian/UAS

Tulisan #24 Tak ada Gading yang tak Retak